Permintaan Turki untuk melepaskan mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi langsung menyulut kemarahan Pemerintahan Militer Mesir. Penyataan tesebut diungkapkan oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir.

“(Pemerintah Turki) mencoba memalsukan situasi sebenarnya yang terjadi di Mesir dan mencoba melawan keinginan rakyat Mesir,” ujar pernyataan resmi kementerian Dalam Negeri yang dipublikasikan oleh di kantor berita Mesir, MENA.

Pada Selasa, 5 November 2013 Kementerian Luar Negeri Turki mendesak Pemerintah Mesir untuk segera melepaskan Morsi. Saat ini Morsi sedang berada dalam tahanan dan menjalani sidang terkait tuduhan pembunuhan terhadap demonstran penetangnya. Morsi sempat muncul, hari Senin 4 November 2013 ketika menghadiri sidang pertama atas kasusnya.

“Kami percaya dilepaskannya semua tahanan politik termasuk Presiden terpilih Mohamed Morsi akan memberikan kontribusi signifikan untuk munculnya implementasi diaog dan proses rekonsiliasi di negara tersebut,” pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Turki.

Perdana Menteri Turki Recep Teyep Erdogan merupakan salah pengkritik tajam digulingkannya Morsi. Dia juga telah berulang kali memerintahkan pelepasan tahanan politik juga mengutuk sejumlah kekerasan di Mesir.

Akibat kerusuhan besar di Mesir 14 Agustus lalu kedua negara sempat menarik pulang seluruh misi diplomatik mereka di masing-masing negara. Utusan diplomasi Turki telah kembali ke Kairo awal September tetapi utusan diplomasi Mesir memutuskan untuk tetap dinegaranya sampai “gangguan” dari Turki di dalam negeri Mesir berakhir.

0 comments:

Post a Comment

 
Top